Minggu, 27 April 2014

Sistem Akuntansi Penjualan Kredit


Pengertian Sistem
            Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”. Sistem dapat diartikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk melakukan suatu pekerjaan dan untuk mencapai tujuan tertentu. Di dalam mendefinisikan sistem harus mempunyai sasaran dan tujuan yang sangat diperlukan dalam perkiraan masukan yang dibutuhkan oleh sistem, sehingga dapat memperkirakan keluaran yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu yang dipandang dari sudut pandang sistem yang berusaha menemukan struktur sistem yang membentuk dan mengidentifikasi proses bekerjanya setiap unsur sistem tersebut.

Pengertian Sistem Akuntansi
             Sistem akuntansi adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok adala formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu serta laporan. Berikut ini diuraikan lebih lanjut pengertian masing-masing unsur sistem akuntansi ada 4 yaitu sebagai berikut :
1.      Formulir
            Formulir merupakan dokumen yang digunakan untu merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam di atas secarik kertas. Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan.
Contoh formulir adalah: faktur penjualan, bukti kas keluar, dan cek.
2.      Jurnal
            Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Sumber informasi pencatatan dalam jurnal ini adalah formulir. Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
Contoh jurnal adalah jurnal pembelian, jurnal penjualan, dan jurnal umum.
3.      Buku Besar
            Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
4.      Laporan
            Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.
                   
Pengertian Penjualan
            Penjualan menurut Mulyadi (2008:202), “Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.”
            Menurut Kusnadi (2009:300) “Penjualan adalah sejumlah uangyang dibebankan kepada pembeli atas barang atau jasa yang dijual”.
                                               
Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
            Sistem akuntansi penjualan kredit yaitu penjualan yang pembayaranya dilakukan setelah penyerahan barang dengan jangka waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Adapun pokok bahasan yang dibahas dalam penelitian ini terdapat 4 macam yaitu sebagai berikut:
1.      Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
            Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan kredit terdapat 7 prosedur meliputi:
·         Prosedur Order Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli.
·         Prosedur Persetujuan Kredit
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan penjualan kredit kepada pembeli dari fungsi kredit.
·         Prosedur Pengiriman
Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi dalam surat order pengiriman.
·         Prosedur Penagihan
Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan mengirimkannya kepada pembeli.
·         Prosedur Pencatatan Piutang
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam kartu piutang.
·         Prosedur Distribusi Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen.
·         Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara periodik total harga pokokproduk yang dijual dalam periode tertentu.

2.      Dokumen yang digunakan
            Sistem Akuntansi, dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit terdapat 4 macam yaitu sebagai berikut :
1.      Surat order pengiriman dan tembusanya
·         Tembusan Kredit (Credit Copy)
·         Surat pengakuan (Acknowledgement Copy)
·         Surat Muat (Bill of loading)
·         Slip Pembungkus
·         Tembusan Gudang (Warehouse Copy)
·         Arsip Pengendalian Pengiriman (Sales Order Follow Up Copy)
·         Arsip Index Silang (Cross Index File Copy)

2.      Faktur dan tembusanya
·         Tembusan Piutang (Account Receivable Copy)
·         Tembusan Jurnal Penjualan (Sales JournalCopy)
·         Tembusan Analisis (Analisys Copy)
·         Tembusan Wiraniaga (Salesperson Copy)


3.      Rekapitulasi harga pokok penjualan
Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokuman pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.
4.      Bukti memorial
Bukti memorial merupakan dokuman sumber untuk dasar pencatatan kedalam jurnal umum.

3.      Catatan akuntansi yang digunakan
            Menurut Mulyadi (2008 : 218), catatan akuntansi terdapat 5 jenis yang digunakan yaitu sebagai berikut :
·         Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan untuk mencatat transaksi penjualan baik penjualan tunai maupun kredit.
·         Kartu Piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi mutasi piutang perusahaan kepada tiap debiturnya.
·         Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.
·         Kartu Gudang
Catatan akuntansi ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang ada di gudang.
·         Jurnal Umum
Jurnal ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode tertentu.

4.      Fungsi – fungsi yang terkait
            Menurut Mulyadi (2008 : 211) dalam bukunya Sistem Akuntansi, unit organisasi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit terdapat 5 macam yaitu:
·         Fungsi Penjualan / Bagian Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pelanggan, mengedit order dari pelanggan, meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman barang. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk membuat back order pada saat tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi order dari pelanggan.
·         Fungsi Kredit / Bagian Kredit
Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.
·         Fungsi Gudang / Bagian Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab menyimpan dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan serta menyerahkan barang ke bagian pengiriman.
·         Fungsi Pengiriman / Bagian Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterima dari fungsi penjualan.
·         Fungsi Penagihan / Bagian Penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan.
·         Fungsi Akuntansi / Bagian Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang dari transaksi penjualan kredit, membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada debitur, dan membuat laporan penjualan, serta mencatat harga pokok persediaan yang dijual kedalam kartu persediaan.

Sumber : Sistem Akuntansi, Mulyadi 2008

Causative Verbs and Relative Pronouns


1.    Causative Verbs
            Causative verb express an action which is caused to happen. In other words, when I have something done for me I cause it to happen. In other words, I do not actually do anything, but ask someone else to do it for me. This is the sense of causative verbs.
 The use of the causative verbs :
·         Have
( Subject + Have + person + verb )
The contruction means “to give someone the responsibility to do something”. = “menyuruh” orang yang lain untuk melakukan sesuatu.
Example :
I had the mechanic check the brakes
Please have your secretary fax me the information
Dr. Smith had his nurse take the patient’s temperature.
·         Make
( Subject + Make + Person + Verb )
This contruction means “ to force someone to do something “ = Memaksa seseorang melakukan sesuatu.
Example :
Did somebody make you wear that ugly hat ?
She made her children do their homework.
My teacher made me apologize for what I had said.
·         Let
( Subject + Let + Person + Verb )
This contruction means “ to allow someone to do something “ = Membolehkan seseorang melakukan sesuatu.
Example :
Will you parents let you go to the party ?
I don’t know if my boss will let me take the day off.
John let me drive his new car.
·         Get              
( Subject + Get + Person +Verb)
This contruction usually means “ to convince to do something “ or “ to trick someone into doing something”. Cara untuk “meyakinkan” seseorang melakukan sesuatu.
Example :
The government TV commercials are trying to get people to stop smoking
How can parents get their children to read more?
Susie got her son to take the medicine even though is taste terrible.
                                                    
2. Relative Pronouns
Relative pronouns adalah kata ganti yang menunjuk pada kata benda yang mendahuluinya (antecedent) yang berfungsi sebagai penghubung dalam kalimat.Relative pronouns biasa diletakkan di awal dependent clause atau anak kalimat yang menerangkan atau memberikan informasi tambahan kepada independent clause atau main clause.

Kata ganti yang digunakan adalah: who, whom, whose, which, dan that.
Kata who, whom, whose, which, dan that pada contoh di atas menunjuk pada kata benda sebelumnya (the man, the boy, the girl, the filling cabinet, the book).
Example :
- The filing cabinet, which we purchase last week, is very well built.
- The book that describes about behaviour of animal is expensive.
- The boy whom we visited is her boyfriend
- The man who is sitting in the corner is my friend.
- The girl whose car was sold will go to study abroad.

Who disebut sebagai subject pronoun dan whom sebagai object pronoun. Hal ini bisa dibandingkan dengan he dan himthey dan them, dsb.
the man who was there (bandingkan ‘he was there’)
the man whom I saw (bandingkan ‘I saw him’)

Kata whom lebih sering digunakan dalam bahasa Inggris formal. Dalam penggunaannya sehari-hari, baik dalam bentuk percakapan maupun tulisan, whom biasanya diganti dengan who.
- the man who I saw                                 
- the man who you were speaking to

Whom tidak bisa digantikan oleh who bila sebelumnya didahului oleh preposition.
- the man to whom you were speaking
- They elected Smith chairman, than whom there could have been no better choice.
Biasanya bentuk preposition + whom ini dipakai dalam bahasa Inggris formal.


Nouns (kata benda) atau pronouns (kata ganti) seperti the man, the boy, the girl, the filling cabinet, dan the book disebut dengan istilah antecedent.
Example :
- He was accused of being drunk in charge of a vehicle, which is a serious offence.
- That photo is a reminder of someone who was very important to me.
Voters whose names begin with the letters M to Z should go to Room 2.
- A mole is an animal that lives underground.
- Hands up everyone who would like a drink.

Untuk menunjuk pada orang, gunakan relative pronouns: who, whom, whosedan that.
Example :
- the man that I saw
- the man whom I saw  (meskipun pemakaian whom juga benar, that lebih disarankan sebagai object pronoun)
- the man who spoke
-the man that spoke (meskipun pemakaian that juga benar, who lebih disarankan sebagai subject pronoun)

Untuk menunjuk pada benda lainnya atau hewan, gunakan relative pronouns:which, that dan whose.
Example :
- the cat that was sitting on the mat
- the book whose cover was torn
- the cat which was sitting on the mat
Ketika menunjuk pada sesuatu benda, of which bisa dipakai untuk menggantikan whose.
- a book the cover of which was torn

Perluasan relative pronouns dengan kata ganti seperti whoever, whomever, whatever dikenal sebagai indefinite relative pronouns (relative pronounstanpa antecedent).
Example :
- She said whatever came to mind.
- The boy will tease whomever he likes.
- Let in whoever comes to me.

Kata what juga dapat digunakan sebagai indefinite relative pronouns.
Example :
- I know what I like.
- I will tell you what you need to know.