Senin, 31 Oktober 2011

Ekonomi Makro


A. Pengertian


Ilmu ekonomi makro adalah ilmu yang mempelajari kehidupan ekonomi nasional sebagai suatu keseluruhan. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

B. Permasalahan Ekonomi Makro
Secara garis besar permasalahan ekonomi makro di bagi menjadi dua yaitu:
a.       Masalah Jangka Pendek :   -   Inflasi
       -          Pengangguran
       -          Ketimpangan neraca perdangangan
 b. Masalah Jangka Panjang : - Kapasitas total perekonomian kita,
     - Jumlah penduduk dan jumlah angkatan kerja,
     - Lembaga sosial, politik, ekonomi yang sudah ada.

C. Kerangka Analisa Makro
Setelah kita mengetahui duduk persoalan mengenai masalah -masalah pokok apa yang dikaji dalam ekonomi makro, maka pertanyaan selanjutnya adalah mengetahui bagaimana mengaji masalah- masalah tersebut sehingga bisa diperoleh jawaban yang diinginkan.
Terdapat dua aspek utama dan kerangka analisa ini. Yang pertarna adalah aspek mengenai “apa” yang disebut kegiatan ekonomi makro dan “di mana” kegiatan tersebut dilakukan. Yang kedua adalah aspek mengenai “siapa” pelaku-pelakunya.


a. Empat pasar Makro
Dalam analisa ekonomi makro kita melihat kegiatan ekonomi nasional secara lebih menyeluruh dibanding dengan apa yang kita pelajari dalam ekonomi Mikro. Kita tidak lagi melihat pasar beras, pasan blue jeans, pasar rokok kretek, pasar Honda secana sendiri-sendiri. mi sesuai dengan pengertian mengenai “pengendalian umum” di alas. Di sini kita melihat pasar-pasar tersebut dan pasar-pasar barang/jasa lainnya sebagai satu pasar besar, yang kita ben nama “pasar barang”. Tetapi dalam ekonomi makro kita tidak hanya mempelajani satu pasar ini saja. Perekonomian nasional kita lihat sebagai suatu sistem yang terdiri dan empat pasar besar yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu:
(a) Pasar Barang
(b) Pasar Uang
(c) Pasar Tenaga Kerja
(d) Pasar Luar Negeri

Untuk pasar luar negeri, seringkali menggabungkan pasar eksport dan pasar impor dan mengamai apa yang terjadi dengan:
(a)  Neraca Perdagangan, yaitu penerimaan devisa ekspor dikurangi pengeluaran devisa untuk import atau Neraca Pembayaran apabila kila ingin pula mengetahui tentang aliran keluar-masuknya modal
(b)  Dasar Penukaran Luar Negeri(terms of trade), yaitu harga rata-rata ekspor kita dibagi dengan harga rata-rata impor kita.
(c)   Cadangan Devisa, yaitu persediaan devisa yang kita pun pada awal tahun plus saldo neraca pembayaran.
Dalam teori ekonomi makro mempelajari faktor-faktor apa yang mempengaruhi P dan Q di masing-masing pasar. Karena P dan Q tersebut adalah hasil pertemuan (atau perpotongan) antara kurva permintaan dan kurva penawaran, maka ini berarti bahwa teori ekonomi makro pada pokoknya mempelajari faktor-faktor apa yang mempengaruhi posisi kurva permintaan dan penawaran di masingmasing pasar.
Selanjutnya dengan diketahuinya faktor-faktor ini dan pengaruhnya terhadap posisi kurva permintaan dan penawaran, maka kita selanjutnya bisa menanyakan faktor-faktor mana di antara semua factor-faktor tersebut yang bisa dipengaruhi oleh pemerintah melalui kebijaksanaan ekonominya.
Dengan demikian kita bisa mengetahui kebijaksanaan-kebijaksanaan mana yang bisa digunakan oleh pemerintah untuk mempengaruhi P dan Q di masing-masing pasar. Inilah tujuan akhir dan mempelajari teori makro, yaitu untuk digunakan sebagai petunjuk bagi pemilihan atau perumusan kebijaksanaan.

b.Lima Pelaku Makro
Dalam teori makro kita menggolongkan orang-orarig atau lembaga-lembaga yang melakukan kegiatan ekonomi menjadi limo kelompok besar, yaitu:
(a) Rumah Tangga,
(b) Produsen,
(c) Pemerintah,
(d) Lembaga-lembaga Keuangan,
(e) Negara-negara Lain.

D.  Teori Makro
DASAR FILSAFAT TEORI KEYNES
Menghadapi masalah depresi dan pengangguran yang begitu hebat, kaum sosialis di negara-negara Barat mengatakan bahwa kesalahannya terletak pada sistem perekonomian itu sendiri, yaitu sistem laissez faire atau liberalisme atau kapitalisme. Selama kita masih mempercayakan pengelolaan perekonomian kita pada para rodusen swasta yang perdefinisi hanya bertujuan mengejar keuntungan mereka pribadi, maka depresi, pengangguran, dan juga inflasi akan tetap menjadi penyakit perekonomian yang menghantui Kita dan waktu ke waktu. Penyakit-penyakit ini adalah konsekuensi logis dan sistem kapitalisme.           Mereka (kaum sosialis) mengusulkan perombakan sistem perekonornian menjadi sistem sosialis, yaitu sistem di mana faktor-produksi tidak lagi bisa dirniliki oleh pengusaha swasta, tetapi hanya bisa dimiliki oleh negara (masyarakat). Semua kegiatan produksi dikuasai negara, yang dalam teori paling tidak, mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi/golongan. Motif mengejar keuntungan bukan lagi sebagai motif utama untuk menggerakkan produksi (seperti dalam sistem kapitalis).

E. Pasar  Barang
Kemungkinan Kelebihan Produksi. Keynes menolak Hukum Say. Menurut Keynes kelebihan produksi secara umum bisa terjadi. elebihan permintaan ini terjadi bila permintaan masyarakat akan barang-barang/jasa tidak cukup kuat. Demand yang ada tidak cukup untuk menyerap supply yang ditawarkan. Bagaimana ini bisa terjadi? Pada asasnya Keynes masih menerima pendapat Say bahwa setiap proses produksi mempunyai akibat ganda, yaitu menghasilkan output dan menghasilkan pen ghasilan kepada masyarakat sebesar nilai output tersebut.
Dengan demikian pada suatu waktu tertentu daya beli memang tersedia dalam jumlah yang cukup di masyarakat untuk “membeli” barang/jasa yang diproduksikan. Tetapi daya beli yang dimiliki oleh masyarakat tersebut tidak selalu harus sama dengan daya beli yang betul-betul dibelanjakan oleh masvarakat di pasar barang. Dengan kata lain, sebagian dan daya beli tersebut mungkin betul-betul diterjemahkan menjadi permintaan efektif di pasar barang.   Tetapi sebagian lain dan daya beli tersebut mungkin akan ditabung oleh masyarakat. Menabung tidak menambah permintaan efektif di pasar barang. Jadi tidak seluruh penghasilan (daya beli) yang diperoleh masyarakat secara langsung diter jemahkan menjadi permintaan efektif. Di sinilah Keynes berbeda dengan Say. Say mengatakan bahwa seluruh penghasilan tersebut akhirnya akan diterjemahkan menjadi permintaan efektif, dus tidak akan ada kekurangan permintaan efektif, dan tidak mungkin ada kelebihan produksi secara menyeluruh.

F.  Pasar Uang
Teori makro Klasik mempunyai dasar filsafat bahwa perekonomian yang didasarkan pada sistem bebas-berusaha (laissez faire) adalah self-regulating, artinya mempunyai kemampuan untuk kembali ke posisi keseimbangannya secara otomatis. OIeh sebab itu pemerintah tidak perlu campurtangan.


 Di pasar barang sifat self-regulating ini dicerminkan oleh adanya proses yang otomatis membawa kembali ke posisi GDP yang menjamin full-employment, apabila karena sesuatu hal perekonomian tidak pada posisi ini. Landasan dan keyakinan ini adalah
(a) berlakunya Hukum Say yang menyatakan bahwa: “Supply creates its own demand,” dan
(b) anggapan bahwa semua harga fleksibel.
Di pasar uang, kaum Klasik mempunyai Teori Kuantitas, yang menyatakan bahwa permintaan akan uang adalah proporsional dengan nilai transaksi yang dilakukan masyarakat. Di pasar mi ditentukan tingkat harga umum; apabila jumlah uang yang beredar (penawaran akan uang) naik maka tingkat harga pun naik.
Di pasar luar negeri, mekanisme otomatis menjamin keseimbangan neraca perdagangan melalui:
(a) mekanisme Hume, dalam sistem standar emas, atau
(b) mekanisme kurs devisa mengambang, dalam sistem standar kertas.

Tugas Minggu ke-5


Nama : Rizki Utami Yuliawati  (26211358)
             Farhanah                    (22211702)
             Angga Dwi Prasetyo   (20211855)
             Satrio Ariefiono           (26211636)
             Kristoforus Jangu        (24211025)


1.  Sebutkan fungsi manajemen dan terapkan pada diri anda dan apa manfaatnya!
A. Fungsi Perencanaan / Planning, adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan    dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

B. Fungsi Pengorganisasian / Organizing, adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumber daya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah di tetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.

C. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading, adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat , dinamis, dan lain sebagainya.

D. Fungsi Pengendalian / Controling, adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan.

A.    Apabila diterapkan maka kita akan memiliki suatu strategi yang benar – benar tepat dalam membuat rencana, sehingga rencana tersebut akan berjalan sesuai dengan keinginan kita, manfaatnya adalah kita dapat memiliki pengalaman dalam membuat suatu rencana
B.     Apabila diterapkan dan dikelola dengan baik maka kita akan memiliki sumber daya manusia serta sumber daya fisik yang memadai, untuk menjalankan rencana sehingga tujuan yang kita inginkan pun dapat tercapai, manfaatnya adalah kita dapat memiliki pengalaman dalam mengorganisasi sumber daya yang kita miliki
C.     Apabila diterapkan maka suatu perusahaan akan meningkatkan daya tenaga kerja yang dimilikinya untuk bekerja secara lebih efektif dan efisien, serta dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan dinamis, manfaatnya adalah dapat menciptakan tenaga kerja yang unggul
D.    Apabila diterapkan maka tenaga kerja akan menjadi lebih baik dari sebelumnya, baik dari segi efektif maupun efisiensi bekerjanya karena pada fungsi pengendalian / contoling ini diupayakan agar terjadi perbaikan / perubahan untuk membuat perusahaan lebih maju, manfaatnya adalah apabila tenaga kerja berubah menjadi lebih baik maka perusahaan pun akan menjadi lebih baik dan keuntungan yang diperoleh perusahaan pun bisa meningkat
2Apa ciri manager profesional berdasarkan keterampilan manajemen yang berkaitan dengan hubungan antar pribadi, dengan informasi, dan dengan pengambilan keputusan!
Ciri-ciri manajemen profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat dilihat dari sisi operasional dan manajerial yakni:
A) Berbudaya korporat: transparansi, independensi, responsif, akuntabilitas, dan kejujuran.
B) Dukungan manajemen puncak.
C) Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga eksternal organisasi.
D) Berorientasi ke masa depan dengan pendekatan holistik.
E) Berdimensi jangka panjang dan bersinambung.
F) Sistem nilai-prinsip efisiensi dan efektivitas.
G )Dilakukan secara terencana/terprogram. Monitoring dan evaluasi serta umpan balik.
H) Dilakukan oleh pelaku dan tentunya pimpinan unit yang memiliki:1. kompetensi atau keakhlian dan pengalaman panjang di bidangnya. 2.sifat haus pada tantangan-tantangan. 3.sikap dan ketrampilan inovatif, kreatif, inisiatif dan efisien. 4. integritas tinggi. 5.sifat menghargai profesi lain. 6.sifat yang selalu siap menghadapi setiap resiko. 7.bertanggungjawab atas setiap kata dan perbuatannya.
I) Penggunaan teknologi tepatguna.
J) Kepemimpinan dalam membangun komitmen.
K) Partisipasi aktif semua anggota.
L) Kerjasama Tim.
M) Pemberian penghargaan pada tiap karyawan yang berprestasi (kompensasi termasuk Npeluang pendidikan-pelatihan lanjutan dan promosi karir).
N) Persuasi pada karyawan yang kurang berprestasi untuk menjadi yang terbaik melalui konsultasi-bimbingan dan pendidikan-pelatihan bersinambung.
  
 3Sebutkan bentuk – bentuk organisasi!  
Bentuk-Bentuk Organisasi
1. Ditinjau dari Jumlah Pucuk Pimpinan:
A.) Bentuk organisasi tunggal adalah organisasi yang pucuk pimpinannya ada di tangan seorang. Sebutan jabatan untuk bentuk tunggal antara lain Presiden, Direktur, Kepala, Ketua; di dalam struktur organisasi pemerintahan dikenal sebutan jabatan Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, Walikotamadya, Camat, Lurah; dalam struktur organisasi perguruan tinggi dikenal sebutan jabatan Rektor, Dekan.

B.) Bentuk organisasi jamak adalah organisasi yang pucuk pimpinannya ada di tangan beberapa orang sebagai satu kesatuan. Sebutan jabatan yang digunakan antara lain Presidium, Direksi, Direktorium, Dewan, Majelis.

2. Ditinjau dari Saluran Wewenang:
A.) Bentuk organisasi jalur adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam semua bidang pekerjaan, baik pekerjaan pokok maupun pekerjaan bantuan.


B.) Bentuk organisasi fungsional adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu; pimpinan tiap bidang berhak memerintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya.


C.) Bentuk organisasi jalur dan staff adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam semua bidang pekerjaan baik pekerjaan pokok maupun pekerjaan bantuan; dan di bawah pucuk pimpinan atau pimpinan satuan organisasi yang memerlukan diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasehat tentang keahlian tertentu.


D.) Bentuk organisasi fungsional dan staff adalah organisasi yang w
ewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang kerja dapat memerintah semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya; dan di bawah pucuk pimpinan atau pimpinan satuan diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasehat tentang bidang keahlian tertentu.


E.) Bentuk organisasi fungsional dan jalur adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang kerja berhak memerintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya; dan tiap-tiap satuan pelaksana ke bawah memiliki wewenang dalam semua bidang kerja.

F.) Bentuk organisasi jalur, fungsional dan staff adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang berhak memerintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya; dan tiap-tiap satuan pelaksana ke bawah memiliki wewenang dalam semua bidang kerja; dan di bawah pucuk pimpinan atau pimpinan bidang diangkat pejabat yang tidak memiliki wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasehat tentang bidang keahlian tertentu.

Tugas Minggu ke-4


Nama : Rizki Utami Yuliawati  (26211358)
             Farhanah                    (22211702)
             Angga Dwi Prasetyo   (20211855)
             Satrio Ariefiono           (26211636)
             Kristoforus Jangu        (24211025)



 1. Sebutkan perbedaan wiraswasta dan wiraswastawan serta unsur apa yang dimiliki wiraswasta!
  Perbedaan wiraswasta dan wiraswastawan

Wiraswasta
wiraswastawan
·      ditujukan pada orang-orang
yang dapat berdiri sendiri.
·      orang-orang yang
mempunyai usaha sendiri.
·      Orang - orang  yang tidak bekerja pada sektor pemerintah
yaitu; para pedagang, pengusaha, dan orang-orang yang bekerja di
perusahaan swasta.
·      orang yang berani
membuka kegiatan produktif yang mandiri.

·      Mengambil risiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan konsep dasar kewiraswastaan.
·      menempatkan dirinya terhadap risiko atas guncangan-guncangan dari
perusahaan yang dibangunnya (venture).
·      kemampuan dan kemauan seseorang
untuk berisiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan
waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan
menjadikannya berhasil
·      memiliki keahlian intuisi dalam mempertimbangkan
suatu kemungkinan atau kelayakan dan perasaan dalam mengajukan
sesuatu kepada orang lain.

UNSUR - UNSUR yang dimiliki wiraswasta :
- Unsur pengetahuan
- Unsur ketrampilan
- Unsur sikap mental
- Unsur kewaspadaan


2. Bagaimana perkembangan franchising di Indonesia!
Perkembangan Franchising di indonesia
Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya . Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee. Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba. Selanjutnya ketentuan-ketentuan lain yang mendukung kepastian hukum dalam format bisnis waralaba adalah sebagai berikut.
*                   Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
*                   Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba :
*                   Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten.
*                   Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
*                   Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
Banyak orang masih skeptis dengan kepastian hukum terutama dalam bidang waralaba di Indonesia. Namun saat ini kepastian hukum untuk berusaha dengan format bisnis waralaba jauh lebih baik dari sebelum tahun 1997. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya payung hukum yang dapat melindungi bisnis waralaba tersebut. Perkembangan waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Hal ini ini dimungkinkan karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima waralaba (franchisee) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master franchise yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan. Dengan mempergunakan sistem piramida atau sistem sel, suatu jaringan format bisnis waralaba akan terus berekspansi. Ada beberapa asosiasi waralaba di Indonesia antara lain APWINDO (Asosiasi Pengusaha Waralaba Indonesia), WALI (Waralaba & License Indonesia), AFI (Asosiasi Franchise Indonesia). Ada beberapa konsultan waralaba di Indonesia antara lain IFBM, The Bridge, Hans Consulting, FT Consulting, Ben WarG Consulting, JSI dan lain-lain. Ada beberapa pameran Waralaba di Indonesia yang secara berkala mengadakan roadshow diberbagai daerah dan jangkauannya nasional antara lain International Franchise and Business Concept Expo (Dyandra),Franchise License Expo Indonesia ( Panorama convex), Info Franchise Expo ( Neo dan Majalah Franchise Indonesia).


3. Berikan 5 contoh riil usaha franching!
5 contoh Riil usaha Franchising dalam bidang :

Pendidikan                     : Science Buddies, ITutorNet,Primagama, Sinotif ,
EF/English First, ILP, Direct English.
Kesehatan                      : Akses kesehatan, fitnes, puskesmas, posyandu
Salon & perawatan         : Red Salon, Jhonny Andrean, Rudy Hadisueamo
o  Makanan dalam negeri : Wong Solo, Sapo Oriental, CFC, Hip Hop, Red Crispy, Papa Rons dan masih banyak merek lainnya.
Otomotif                        : juju motor, acha motif, harley davidson, total care bengkel, atb bengkel


4. Jelaskan perbedaan kewirausahaan dengan bisnis kecil!
Perbedaan kewirausahaan dengan Bisnis Kecil
·           Kewirausahaan adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau hidupnya.
·           Bisnis kecil adalah bisnis yang dimiliki dan dikelola secara mandiri yang tidak mendominasi pasaranya.

Tugas Minggu ke-3


Nama : Rizki Utami Yuliawati  (26211358)
             Farhanah                    (22211702)
             Angga Dwi Prasetyo   (20211855)
             Satrio Ariefiono           (26211636)
             Kristoforus Jangu        (24211025)


1. Jelaskan bentuk perusahaan dan beri 5   contoh!
 Bentuk perusahaan adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan           ekonomis yang bertujuan untuk mencari laba atau keuntungan, contoh:
1.      Firma
2.      Perseroan Komanditer (CV)
3.      Perseroan Terbatas (PT)
4.      Perseroan Terbatas Negara (Persero)
5.      Perusahaan Negara Umum (PERUM)

2. Sebutkan dan jelaskan lembaga keuangan di Indonesia !
Struktur lembaga keuangan di Indonesia dibagi menjadi 2 yaitu:
·         Lembaga Keuangan Depository, adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan
·         Lembaga Keuangan non Depository, adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat namun tidak berbentuk lembaga perbankan
Dan secara keseluruhan lembaga – lembaga keuangan yang ada dalam sistem keuangan di Indonesia adalah sebagai berikut:
A.     Sistem Moneter, adalah proses mengatur persediaan uang sebuah Negara untuk mencapai tujuan tertentu
B.     Otoritas Moneter, adalah suatu entitas yang memiliki wewenang untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam suatu Negara dan memiliki hak untuk menetapkan suku bunga dan parameter lainnya yang menentukan biaya dan persediaan uang
C.      Bank Sentral, adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas harga atau nilai mata uang yang berlaku di Negara tersebut. 

3. Apa yang dimaksud Merger, Kartel, Joint venture?
Merger adalah penggabungan dua perusahaan atau lebih untuk membentuk sebuah perusahaan tunggal.

Kartel adalah suatu kesepakatan tertulis antara beberapa perusahaan produsen dan     lain  – lain yang sejenis untuk mengatur dan mengendalikan berbagai hal.

Joint venture adalah kerjasama dua pihak atau lebih dalam bidang bisnis untuk membentuk suatu perusahaan baru.


Tugas Minggu ke-2


Nama : Rizki Utami Yuliawati  (26211358)
             Farhanah                    (22211702)
             Angga Dwi Prasetyo   (20211855)
             Satrio Ariefiono           (26211636)
             Kristoforus Jangu        (24211025)


1.      Jelaskan bagaimana cara mendirikan (berikan langkahnya) UKM dengan memperhatikan factor produksi
UKM (Usaha Kecil Menengah), untuk mendirikan UKM kita harus memperhatikan factor-faktor produksi, diantaranya :
·         Manusia/Men           : Tenaga Kerja dan Konsumen
Tenaga kerja manusia atau sumber daya manusia (SDM) adalah segala kegiatan manusia baik jamani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah suatu barang.
·         Uang/Money            : Modal Usaha (kas/phisik)
Untuk menjalankan usaha apapun, kita pasti membutuhkan modal, modal itu sendiri bias berupa kas, bahan, peralatan, perlengkapan, atau sebagainya. Modal itu bias kita dapati dari pinjaman bank, uang kelompok, ataupun dengan kekayaan milik sendiri (uang pribadi).
·         Material/Materials    : Tanah dan sumber-sumber alam
            Sumber Daya Alam (SDA) segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Seperti : tanah, udara, sinar matahari, hujan, dan sebagainya.
·         Metode/Methods     : Ide, Inisiatif Produktif, Pengambilan Keputusan,                         Menanggung Resiko.
            Sebagai wirausahawan, kita harus mempunyai ide-ide yang kreatif dan inovatif. Pengusaha berkaitan dengan manajemen, harus mempunyai kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, merencanakan, dan mengendalikan usaha. Dan juga seorang wirausahawan harus berani menanggung resiko.

2.      Berilah masing-masing sebanyak 5 contoh rill perusahaan berdasarkan letak/tempat
            Jenis lokasi/letak perusahaan dibedakan menjadi :
1)      Lokasi/letak perusahaan terikat pada alam
·            Perusahaan Pertambangan
·            Perusahaan Air Mineral
·            Perusahaan Pertanian/Perkebunan
·            Pertambangan Timah di Pulau Bangka
·            Tambang gas alam di Bontang Kaltim
2)      Lokasi/letak perusahaan berdasarkan sejarah
·            Kerajinan Batik di Yogyakarta
·            Pendidikan di Yogyakarta
·            Pengrajin Patung di Bali
·            Perusahaan udang di Cirebon
·            Usaha batik di Pekalongan
3)      Lokasi/letak perusahaan ditetapkan pemerintah
·            Pabrik senjata/amunisi
·            Pabrik obat-obatan
·            Kawasan industry Pulogadung
·            Kawasan industry Cikarang
·            PT. Dirgantara Bandung
4)      Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi
·            Dekat dengan bahan baku
·            Dekat dengan pasar
·            Dekat dengan pemasok tenaga kerja
·            Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi
·            Iklim
·            Ongkos transport
·            Besarnya suplai modal

3.      Sebutkan dan jelaskan dengan singkat apa yang menjadi tujuan perusahaan
v  Tujuan Ekonomis
                 Berkenaan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya.
Contoh : Menciptakan laba, pelanggan, keinginan konsumen, tenaga produk, kualitas, harga, kuantitas, pelanggan (inovatif).
v  Tujuan Sosial
                  Perusahaan memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia, faktor-faktor produksi, maupun masyarakat luas.

4.      Jelaskan apa yang dimaksud lingkungan internal dan eksternal suatu perusahaan
v  Lingkungan Internal
           Lingkungan internal dalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
            Lingkungan Intern/khusus      :
·                     Penyedia
·                     Pelanggan
·                     Pesaing
·                     Tenaga kerja
·                     Modal
·                     Alat dan mesin
·                     Bahan baku
·                     System informasi
v  Lingkungan Eksternal
          Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan. Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi.
            Lingkungan Ekstern/umum     :
·                     Alam dan ekologi
·                     Politik
·                     Hokum
·                     Perekonomian
·                     Pendidikan dan tehnologi
·                     Social dan budaya
·                     Demografi
·                     Hubungan internasional
 
5.      Aplikasikan setiap variable lingkungan internal dan eksternal bagaimana pengaruhnya pada suatu perusahaan
·         Ekologi            : pencemaran udara, air, sampah
·         Ekonomi          : urbanisasi, pertambahan penduduk, pacak, dll
·         Sosial               : kriminalitas, pengangguran
·         Politik              : pertahanan keamanan
·         Hokum            : keputusan dan transaksi perusahaan
 
6.      Jelaskan perbedaan producer oriented approach dan consumer oriented approach
v  Producer Oriented Approach
       pendekatan yang berorientasi pada produsen, maksudnya menjual barang dan jasa ke pasar.
v  Consumer Oriented Approach
                    pendekatan yang berorientasi pada konsumen, maksudnya membeli barang dan jasa yang dijual oleh produsen ke pasar.